Ternak Kambing Jawa Dengan Konsep Penggemukan Agar Cepat Untung

Ternak Kambing Jawa

Disini saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara ternak Kambing Jawa (Kambing Kacang) dengan konsep penggemukan yang di harapkan agar mendapatkan keuntungan dalam penjualan daging. Kambing Jawa (kacang) adalah kambing lokal Indonesia, namun tidak hanya di bumi pertiwi, kambing seperti ini juga ada Malaysia dan Philipina. Kelebihan kambing ini sangatlah banyak dan yang paling istimewa adalah dengan usia menginjak 15-18 bulan Kambing Jawa sudah mampu berkembangbiak dan melahirkan anak diantara 1-4 ekor, biasa saat pertama kali beranak induk kambing hanya mampu melahirkan 1-2 ekor saja. Kelebihan lainnya adalah dengan mudahnya beradaptasi di lingkungan manapun, dan tingkat reproduksinya juga tinggi. Hal ini tentunya mendorong para Petani di Indonesia untuk menjalankan usaha sampingan Ternak Kambing Jawa.
Cara Ternak Kambing Jawa Berkonsep Penggemukan Konvensional
Kambing Jawa merupakan salah satu Kambing pedaging, Kambing jenis ini memanglah paling terfavorit dagingnya untuk di santap. Sangat enak jika dimasak dengan beberapa resep masakan Indonesia, mulai dari sate sampai tengkleng. Saat melahirkan, Kambing Jawa biasanya melahirkan anak kembar (warnanya) bisa jadi 2 sampai 4 ekor kembar semua. Kambing Jawa sangat bagus dalam hal reproduksi dan mampu beranak sepanjang tahun sehingga kambing ini menjadi primadona untuk di budidayakan dan menjadi Kambing pedaging favorit. Kambing ini telah menyebar kesemua daerah di Pulau Jawa,
Cara Ternak Kambing Jawa Berkonsep Penggemukan
Ternak Kambing Jawa semakin menjamur karena jenis Kambing ini memiliki daya adaptasi dengan lingkungan yang bagus hanya dengan kualitas pakan yang rendah. Namun dari segi ukuran tubuh Kambing Jawa lebih kecil daripada jenis Kambing Etawa yang saat ini menjadi primadona di dunia ternak Kambing, Kambing Jawa jantan dewasa hanya memiliki ukuran tinggi sekitar 60-65cm dan berat tubuhnya sekitar 25 kg saja, sedangkan untuk betina dewasa akan memiliki tinggi sekitar 50-56cm dan bobot rata-rata 20 kg saja. Kambing Jawa betina akan mulai berkembangbiak diantara umur sekitar 12-13 bulan, namun dalam kondisi usia ini susu yang di hasilkan akan sedikit sehingga mempengaruhi tingkat pertumbuhan anak kambing yang tidak maksimal. Dan pada usia tersebut, sang induk melahirkan anak dengan rata-rata memiliki bobot 3,82 kg saja. Tetapi semua ini akan baik-baik saja karena yang pernah saya sebutkan bahwa Kambing Jawa mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan baik dan hanya dengan pakan dengan kualitas rendah.
Ternak Kambing Ori (belum kawin silang dengan Ras lain)
Ciri-ciri pada kambing jawa ini sangat mudah di identifikasi, hanya dengan warna bulunya yang berwarna tunggal (seperti :putih, hitam dan coklat) dan bulunya yang pendek Kambing Jawa sudah bisa di bedakan cirinya. Namun semakin banyaknya perkawinan silang yang di lakukan oleh para peternak Kambing Jawa maka ketiga warna itu juga banyak yang berkombinasi. Kambing Jawa akan memiliki sepasang tanduk berbentuk pedang, hal ini berlaku baik jantan ataupun betina. Bentuk telinganya pendek serta menggantung, Kambing Jawa juga memiliki jenggot pada jenis kelamin jantan sedangkan betina jarang di temui namun banyak juga yang memilikinya. Memiliki bentuk leher yang lebih pendek serta punggungnya yang melengkung. Untuk jenis pejantan memiliki bulu surai yang panjang serta kasar sekitar garis leher dan pundaknya dan juga punggung dan ekornya. Kambing Jawa jantan ataupun dewasa ini memiliki ukuran bulunya yang pendek di seluruh tubuhnya,namun tidak pada ekor dan dagunya. Untuk penjantan ini ditumbuhi bulu panjang pada sekitar garis lehernya sampai ke pundak serta punggung, ekor dan pantatnya.
Ternak Kambing Jawa Berkonsep Penggemukan
Baiklah jika kita sudah mengetahui sekilas tentang Kambing Jawa selanjutnya adalah mempelajari teknik ternak Kambing Jawa dengan secara efektif agar menghasilkan produksi yang maksimal. Sebenarnya dalam persiapan dan juga penganan untuk menjalankan ternak Kambing Jawa sangatlah mudah, hanya dengan ketelatenan, kesabaran, dan juga di sertai dengan doa peluang sukses untuk ternak Kambing Jawa akan memiliki potensi sukses yang tinggi. Di bawah ini adalah langkah-langkah dan juga cara perawatan cara ternak Kambing Jawa.

Cara Ternak Kambing Jawa

Dalam memulai ternak Kambing Jawa ini memang harus di persiapkan dengan secara keseluruhan, mulai dari pembuatan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan, dan juga perawatan hingga panen. Namun dalam ternak Kambing Jawa ini tugas penting kita adalah meningkatkan hasil produksi (tingkat kelahiran anak kambing) karena kambing ini memang sangat cepat dalam berkembangbiak. Baiklah dibawah ini adalah hal-hal yang harus di lakukan jika ingin sukses di dunia ternak Kambing Jawa.

1.    Persiapan Pembuatan Kandang Untuk Ternak Kambing Jawa

Memang sangatlah penting sebuah tempat/kandang dalam melakukan usaha ternak kambing jenis apapun tak terkecuali Kambing Jawa/Kambing Lokal. Sebagaimana kandang ini harus di buat dengan standar, ukuran, tingkat kenyamanan sampai dengan suhu lokasi pada kandang nantinya. Untuk ukuran tersebut dapat kita tanyakan kepada para peternak Kambing Jawa yang sudah pengalaman atau mengikuti beberapa seminar ternak yang ada di Kota Anda. Namun saya ingatkan lagi, kambing ini sangatlah mudah untuk beradaptasi di lingkungan apapun di Indonesia dan bahkan dengan pakan berkualitas rendah kambing ini mampu tumbuh dan berkembangbiak dengan baik. Namun untuk meningkatkan hasil produksi tentunya pakan yang berkualitas akan menjadi penyokong utama untuk mendapatkan hasil maksimal dalam reproduksi.

Lokasi pembuatan kandang Kambing jawa tidaklah membutuhkan tempat yang luas, hanya dengan ukuran kandang sekitar 3 x 2 m sudah mampu menampung 3 ekor Kambing Jawa. Tipe kandang yang baik untuk Kambing Jawa adalah model panggung, kambing tidak akan terkena tanah dan kotoran akan turun kebawah kandang, Kambing Jawa akan lebih sehat karena tidak ada kontak langsung dengan kotoran yang sudah akan membusuk. Jadi tugas kita adalah membersihkan setiap harinya kotoran yang ada di bawah kandang panggung Kambing Jawa.

Bahan yang digunakan untuk membuat kandang Kambing Jawa sebisa mungkin di buat dari bahan-bahan yang bisa di dapatkan dengan harga yang murah, tidak perlu menggunakan kayu, cukup dengan menggunakan bambu dengan sedikit kayu kandang Kambing Jawa sudah bisa di dirikan dengan kokoh.

2.    Penyediaan Dan Pemilihan Bibit Untuk Ternak Kambing Jawa

Persiapan kedua yang harus di penuhi agar sukses ternak Kambing Jawa adalah dengan menyediakan bibit dari hasil pemilihan bibit unggul. Bibit yang unggul akan meningkatkan hasil reproduksi, jadi dalam kasus ini bibit juga penting keberadaannya dan dengan hasil selektif maksimal. Kambing Jawa memang memiliki ukuran tubuh yang kecil, namun dalam saat mencari bibit untuk bahan ternak harus sebisa mungkin di pilih dengan kondisi bibit ukur besar, karena keturunan yang didapatkan pastinya akan mengikuti tulangan yang di miliki oleh induk. Pemilihan bibit ini harus di lakukan dengan cermat dan teliti, jangan sampai mendapatkan bibit Kambing Jawa yang cacat atau penyakitan.

Untuk bibit Kambing Jawa sebagai pejantan harus memiliki nafsu kawin yang tinggi, hal ini terlihat dari sifatnya yang agresif sambil mengeluarkan kelamin dan lebih sering mengeluarkan urine meskipun sedikit. Kambing Jawa Jantan juga harus sehat, sudah poel (giginya sudah ganti) dan juga berumur lebih dari 13 bulan. Ciri tambahan lainnya adalah tubuhnya tinggi besar, kakinya kokoh, berjanggut, ekor melilit (bentuknya melingkar) keatas dan berkarakter galak. Yang terakhir tentunya adalah hal yang paling tidak kita sukai karena kambing galak bisa menanduk siapa saja yang mendekat namun karakter seperti  justru sangat bagus untuk di jadikan pejantan.
Sedangkan untuk bakalan induk betina umurnya harus sudah mencapai 12 bulan, di usia ini kambing Jawa betina sudah siap untuk di kawinkan dengan penjantan karena seluruh organnya sudah matang. Perkawinan yang baik adalah pada masa subur (birahi), birahi kambing Jawa Betina bisa terjadi 1-2 hari, dengan masa diantara 14-16 hari. Ciri yang baik untuk di jadikan indukan adalah berkarakter jinak, bulu panjang pada paha, ekor berbulu lebat, tanduk berdiri keatas, berputing dua, dan ciri tambahan yang saat ini susah di dapatkan adalah Kambing Jawa betina berjanggut.

3.    Pemberian Pakan Ternak Kambing Jawa

Pemberian pakan juga hal yang sangat penting dalam usaha ternak binatang apapun, pakan ini memang berperan vital untuk proses tumbuh dan juga perkembangbiakan. Sebisa mungkin pakan harus memenuhi gizi setiap harinya yang di butuhkan oleh Kambing Jawa. Namun pakan yang di maksud adalah pakan yang bisa di dapatkan dengan biaya yang murah. Pakan bisa berupa rumput hijau/kering dan juga pakan buatan dari hasil fermentasi bahan-bahan organik. Selain pakan pokok ada juga pakan tambahan yaitu berupa kacang-kacangan dan juga suplemen dan vitamin.
Pakan yang berasal dari rumput hijau dapat di peroleh dengan membeli di pasar rumput atau dengan mencari sendiri di kebun (ngarit). Untuk ngarit ini bisa di lakukan dengan sendiri jika tidak ada pekerjaan lain, namun untuk yang menjalankan usaha ternak Kambing Jawa sebagai sampingan dapat membeli rumput di setiap harinya. Kelemahan membeli rumput ini adalah pastinya mengeluarkan biaya yang banyak, untuk itu solusi itu semua adalah dengan memberi pakan buatan.

Pakan buatan ini adalah beberapa bahan organik yang sudah melalui proses fermentasi, pakan ini jauh lebih efektif untuk menunjang pertumbuhan dan pembentukan daging dalam ternak Kambing Jawa. Untuk cara membuat pakan buatan bisa Anda pelajari pada “Pakan Ternak Kambing Fermentasi Jerami Efektif Dan Murah Tanpa Ngarit”.

4.     Perawatan Untuk Ternak Kambing Jawa

Sangat penting adalah menjaga kesehatan Kambing Jawa agar tidak terserang penyakit, penyakit dapat menghambat pertumbuhan dan juga membuat Kambing kehilangan dagingnya (kurus). Penyakit juga dapat mematikan, maka dari itu sebelumnya harus kita siapkan obat-obatan ternak Kambing Jawa. Dalam kasus perawatan ini sangat bagus jika sering main ke kandang ternak Kambing Jawa yang sudah berpengalaman, sharing-sharing bagaimana cara peralatan yang baik dan benar. Selain itu bisa juga sering berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat bagaimana cara merawat yang baik dan juga pemberian suplemen agar kambing tetap sehat dan mampu menghasilkan produksi yang tinggi.

Tahap keempat ini memang banyak di kesampingkan, padahal ini sangat penting karena akan merugikan jika semuanya telah terjadi. Untuk itu selalu jaga kebersihan, jaga pola makan, pemenuhan gizi, vitamin, dan mineral. Kambing Jawa dewasa membutuhkan 2 liter air bersih setiap harinya, jangan lupa untuk memberinya pada siang menjelang sore sekitar jam setengah 3, waktu ini adalah paling tepat untuk diberikan minum.

Seperti itu tentang cara ternak Kambing Jawa yang baik dan benar, jika ke empat poin diatas dapat kita lakukan dengan secara benar maka hasil produksi yang tinggi akan kita tukarkan menjadi pundi-pundi rupiah. Omset ternak Kambing Jawa sangatlah besar, di Desa saya saja saat ini sudah menghasilkan 86 juta setiap tahunnya, semua itu di dapat hanya dengan modal awal 7 induk betina dan 1 pejantan pada tahun 2003. Jadi yang saya harapkan para mitra budidaya untuk selalu optimis dan semangat. Salam Sukses Mitra Budidaya!!

Artikel Terkait Tentang Budidaya Kambing


Demikian tips yang saya bagikan tentang Ternak Kambing Jawa Dengan Konsep Penggemukan Agar Cepat Untung, semoga bermanfaat, baca juga ulasan menarik lainnya pada Kambing Etawa Dengan Panduan Lengkap Cara Sukses Beternak.